Karakteristik Penghuni Surga
Karakteristik Penghuni Surga
Oleh : KH. Athian Ali Moh. Da`i, Lc, MA
KHUTBAH
PERTAMA
ุฅَِّู
ุงْูุญَู
ْุฏَ َِِّููู َูุญْู
َุฏُُู ََููุณْุชَุนُُِْููู ََููุณْุชَุบِْูุฑُُู ََููุนُْูุฐُ
ุจِุงِููู ู
ِْู ุดُุฑُْูุฑِ ุฃَُْููุณَِูุง َูู
ِْู ุณَِّูุฆَุงุชِ ุฃَุนْู
َุงَِููุง. ู
َْู َّْููุฏِِู ุงُููู َููุงَ ู
ُุถَِّู َُูู
َูู
َْู ُّูุถِْْูู َููุงَ َูุงุฏَِู َُูู.
ุฃَุดَْูุฏُ ุฃَْู ูุงَّุฅََِูู
ุฅِูุงَّ ุงُููู َูุญْุฏَُู ูุงَุดَุฑِ َْูู َُูู َู ุฃَุดَْูุฏُ ุฃََّู ู
ُุญَู
َّุฏًุง ุนَุจْุฏُُู َูุฑَุณُْู ُُูู َูุง ุฃََُّููุง
ุงَّูุฐَِْูู ุขู
َُููุง ุงุชَُّููุง ุงَููู ุญََّู ุชَُูุงุชِِู َููุงَ ุชَู
ُْูุชَُّู ุฅِูุงَّ
َูุฃَْูุชُู
ْ ู
ُّุณِْูู
َُْูู. َูุง ุฃََُّููุง ุงَّููุงุณُ ุงุชَُّููุง ุฑَุจَُّูู
ُ ุงَّูุฐِู
ุฎَََُูููู
ْ ู
ِْู َْููุณٍ َูุงุญِุฏَุฉٍ َูุฎَََูู ู
َِْููุง ุฒَْูุฌََูุง َูุจَุซَّ ู
ُِْููู
َุง
ุฑِุฌَุงูุงً َูุซِูุฑًุง َِููุณَุงุกً َูุงุชَُّููุง ุงَููู ุงَّูุฐِู ุชَุณَุงุกََُููู ุจِِู َูุงْูุฃَุฑْุญَุงู
َ ุฅَِّู ุงَููู َูุงَู
ุนََُْูููู
ْ ุฑَِููุจًุง. َูุง ุฃََُّููุง
ุงَّูุฐَِูู ุขู
َُููุง ุงุชَُّููุง ุงَููู َُُูููููุง َْูููุงً ุณَุฏِูุฏًุง ُูุตِْูุญْ َُููู
ْ
ุฃَุนْู
َุงَُููู
ْ ََููุบِْูุฑْ َُููู
ْ ุฐُُููุจَُูู
ْ َูู
َْู ُูุทِุนِ ุงَููู َูุฑَุณَُُููู
ََููุฏْ َูุงุฒَ َْููุฒًุง ุนَุธِูู
ًุง. ุฃَู
َّุง ุจَุนْุฏُ
Kaum muslimin rahimakumullah
Segala
puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Kepada-Nyalah kita bersyukur atas limpahan
kenikmatan yang tak pernah berhenti dikucurkan-Nya kepada kita. Dialah Allah
Azza wa Jalla yang telah memberikan nikmat keimanan dan kesehatan kepada kita.
Dialah pula yang
telah menyisipkan hidayah dalam hati kita, yang dengan hidayah tersebut, Allah
SWT telah menggerakkan hati kita untuk melangkahkan kaki kita menuju masjid
ini. Sehingga kita bisa berkumpul bersama untuk menunaikan kewajiban kita
sebagai seorang muslim, yaitu melaksanakan shalat Jum’at dan mendengarkan
khutbah Jum’at yang merupakan bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan ibadah
shalat Jum’at ini.
Shalawat serta
salam semoga tercurah kepada Rasulullah terakhir Muhammad shallallahu alayhi wa
sallam. Semoga kecintaan kita kepada beliau SAW, dapat mempertemukan kita
dengannya nanti di syurga, bersama dengan para Nabiyyin, shiddiqin, syuhadaa’
dan shalihin.
Ma'asyiral
Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah,
Jama’ah kaum muslimin yang dirahmati
Alloh ‘Azza wa Jalla, Alloh ‘Azza wa Jalla menciptakan jin
dan manusia untuk suatu hikmah yang sangat agung yaitu untuk beribadah hanya
kepada Alloh ‘Azza wa Jalla semata. Alloh ‘Azza wa
Jalla berfirman:
َูู
َุง
ุฎََْููุชُ ุงْูุฌَِّู َูุงْูุฅِูุณَ ุฅَِّูุง َِููุนْุจُุฏُِูู
Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali
hanya untuk beribadah kepada-Ku. (QS. adz-Dzariyat [51]: 56)
Sebab itu, barang siapa hidup di alam dunia ini dalam
keadaan menyadari dan mewujudkan apa yang menjadi tujuan hidup dan
maksud diciptakannya dia—yaitu untuk mentauhidkan Alloh ‘Azza
wa Jalla dan melaksanakan ibadah hanya kepada Alloh ‘Azza wa Jalla-
maka kebahagiaan, keselamatan, dan kemenangan adalah balasan baginya.
Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman:
َูุจَุดِّุฑِ
ุงَّูุฐِูู ุขู
َُููุงْ َูุนَู
ُِููุงْ ุงูุตَّุงِูุญَุงุชِ ุฃََّู َُููู
ْ ุฌََّูุงุชٍ ุชَุฌْุฑِู ู
ِู
ุชَุญْุชَِูุง ุงูุฃََْููุงุฑُ
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang
beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang
mengalir sungai-sungai di dalamnya.(QS- al-Baqoroh [2]: 25)
Akan tetapi, sebaliknya, orang-orang yang membangkang
terhadap perintah Robb-Nya, tidak mau tunduk kepada Dzat yang telah menciptakan
dirinya dan alam semesta ini seluruhnya, maka kesengsaraan adalah balasan yang
setimpal baginya. Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman:
ََِّูููุฐَِูู ََููุฑُูุง
ุจِุฑَุจِِّูู
ْ ุนَุฐَุงุจُ ุฌَََّููู
َ َูุจِุฆْุณَ ุงْูู
َุตِูุฑُ
Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh
adzab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (QS. al-Mulk [67]:
6)
Dunia adalah darul bala’ yaitu tempat ujian dan ladang
beramal, sedang akhirat adalah darul jaza’, tempat menuai hasil dari apa
yang ia usahakan ketika hidup di dunia. Maka berbahagialah orang-orang yang
mengerti dan memahami hakikat hidup di dunia ini dan menjadikannya sebagai
tempat persinggahan sementara saja, bukan tempat peraduan terakhir sehingga ia
terlena dengannya dan memuaskan hawa naf sunya serta lupa akan kampung akhirat.
Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ูู ูู ุงูุฏููุง ูุฃูู ุบุฑูุจ
ุฃู ุนุงุจุฑ ุงูุณุจูู
“Jadilah engkau hidup di dunia ini, seperti orang as-ing
atau seorang penyeberang jalan.” (HR. al-Bu-khori: 5/2358)
Maka berbahagialah orang-orang yang diselamatkan dirinya di
dunia ini, dengan melakukan ketaatan kepada-Nya, karena ia segera akan
menjemput ampunan dan surga Alloh ‘Azza wa Jalla yang luasnya seluas
langit dan bumi.
Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman:
ุณَุงุจُِููุง ุฅَِูู
ู
َุบِْูุฑَุฉٍ ู
ِّู ุฑَّุจُِّูู
ْ َูุฌََّูุฉٍ ุนَุฑْุถَُูุง َูุนَุฑْุถِ ุงูุณَّู
َุงุก َูุงْูุฃَุฑْุถِ
ุฃُุนِุฏَّุชْ َِّููุฐَِูู ุขู
َُููุง ุจِุงَِّููู َูุฑُุณُِِูู ุฐََِูู َูุถُْู ุงَِّููู
ُูุคْุชِِูู ู
َู َูุดَุงุกُ َูุงَُّููู ุฐُู ุงَْููุถِْู ุงْูุนَุธِูู
ِ
Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari
Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi
orang-orang yang beriman kepada Alloh dan rosul-wsul-Nya. Itulah karunia
Alloh, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Alloh mempunyai
karunia yang besar. (QS. al-Hadid [57]: 21)
Jama’ah kaum muslimin yang dirahmati oleh Alloh ‘Azza wa
Jalla
Sungguh telah banyak ayat dan hadits yang menjelaskan
tentang indahnya surga dan penghuninya. Di antaranya Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman:
ู
َุซَُู ุงْูุฌََّูุฉِ
ุงَّูุชِู ُูุนِุฏَ ุงْูู
ُุชََُّููู َِูููุง ุฃََْููุงุฑٌ ู
ِّู ู
َّุงุก ุบَْูุฑِ ุขุณٍِู
َูุฃََْููุงุฑٌ ู
ِู َّูุจٍَู َّูู
ْ َูุชَุบََّูุฑْ ุทَุนْู
ُُู َูุฃََْููุงุฑٌ ู
ِّْู ุฎَู
ْุฑٍ
َّูุฐَّุฉٍ ِّููุดَّุงุฑِุจَِูู َูุฃََْููุงุฑٌ ู
ِّْู ุนَุณٍَู ู
ُّุตًَّูู ََُูููู
ْ َِูููุง ู
ِู
ُِّูู ุงูุซَّู
َุฑَุงุชِ َูู
َุบِْูุฑَุฉٌ ู
ِّู ุฑَّุจِِّูู
ْ
(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan
kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air
yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak
berubah rasanya, ‘sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya
dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya
segala macam buah-buahan dan ampunan dari Robb mereka. (QS. Muhammad [47]:
15)
Adapun beberapa sifat penghuni surga, Alloh ‘Azza wa
Jalla telah mengabarkan dalam banyak ayat-Nya. Diantaranya adalah
sebagaimana yang Alloh ‘Azza wa Jalla sifatkan dalam firman-Nya:
َูุณَุงุฑِุนُูุงْ ุฅَِูู
ู
َุบِْูุฑَุฉٍ ู
ِّู ุฑَّุจُِّูู
ْ َูุฌََّูุฉٍ ุนَุฑْุถَُูุง ุงูุณَّู
َุงَูุงุชُ َูุงูุฃَุฑْุถُ
ุฃُุนِุฏَّุชْ ِْููู
ُุชََِّููู . ุงَّูุฐَِูู َُُِูููููู ِูู ุงูุณَّุฑَّุงุก َูุงูุถَّุฑَّุงุก
َูุงَْููุงุธِู
َِูู ุงْูุบَْูุธَ َูุงْูุนَุงَِููู ุนَِู ุงَّููุงุณِ َูุงُّููู ُูุญِุจُّ
ุงْูู
ُุญْุณَِِููู . َูุงَّูุฐَِูู ุฅِุฐَุง َูุนَُููุงْ َูุงุญِุดَุฉً ุฃَْู ุธََูู
ُูุงْ
ุฃَُْููุณَُูู
ْ ุฐََูุฑُูุงْ ุงَّููู َูุงุณْุชَุบَْูุฑُูุงْ ِูุฐُُููุจِِูู
ْ َูู
َู َูุบِْูุฑُ
ุงูุฐُُّููุจَ ุฅِูุงَّ ุงُّููู ََููู
ْ ُูุตِุฑُّูุงْ ุนََูู ู
َุง َูุนَُููุงْ َُููู
ْ
َูุนَْูู
َُูู
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan
kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya),
baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
me-maafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap
dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari-pada
Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui. (QS. All Imron [3]: 133-135)
Maka dari ayat di atas, kita mengetahui sebagian
karakteristik para penduduk surga, dan yang pertama mereka adalah: ุฃْูู
ุชِّููู yaitu orang-orang yang bertaqwa.
Mereka adalah orang-orang yang menjaga dirinya dari adzab
Alloh ‘Azza wa Jalla dengan melakukan perintah-perintah-Nya sebagai
bentuk ketaatan kepada-Nya dengan mengharap pahala, dan menjauhi larangan-Nya
sebagai wujud dari ketaatan dan merasa takut akan ditimpakan adzab Alloh ‘Azza
wa Jalla kepada-Nya.
Sebaik-baik pengertian taqwa adalah apa yang
didefinisikan oleh Tholq bin Habib, beliau mendefinisikan taqwa adalah:
“Taqwa adalah engkau mengamalkan ketaatan kepada
Alloh ‘Azza wa Jalla di atas cahaya Alloh ‘Azza wa Jalla dengan
berharap pahala-Nya, dan engkau meninggalkan maksiat kepada Alloh ‘Azza wa
Jalla di atas ‘cahaya Alloh ‘Azza wa Jalla dengan takut atas adzab-Nya.
Maka taqwa adalah ketaatan kepada Alloh ‘Azza wa
Jalla yang di bangun di atas ilmu dan ittiba’ (mengikuti) kepada
sunnah-sunnah Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Jama’ah kaum muslimin yang dirahmati oleh Alloh ‘Azza
wa Jalla.
Sifat yang kedua di antara karakteristik penduduk
surga adalah: ุงَّูุฐَِูู َُُِูููููู ِูู ุงูุณَّุฑَّุงุก
َูุงูุถَّุฑَّุงุก yaitu orang-orang yang mengeluarkan infaqnya dari apa-apa yang
ia diperintah untuk mengeluarkannya, semisal zakat dan sedekah kepada
orang-orang yang berhak menerimanya, demikian juga infaq dalam jihad dan selainnya.
Mereka mengeluarkan infaqnya baik ketika lapang maupun sempit, keadaan lapang
tidak membuat mereka rakus dan tamak, dan keadaan sempit tidak membuatnya
bakhil untuk mengeluarkan zakat yang merupakan kewajibannya.
Lalu sif at berikutnya adalah:َูุงَْููุงุธِู
َِูู ุงْูุบَْูุธَ yaitu merekalah orang-orang yang
mampu menahan dan meredam amarahnya dan ia tidak dengki kepada selainnya. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Orang yang kuat
bukanlah orang yang pandai bergulat, melainkan (orang yang kuat adalah) orang
yang mampu menahan amarahnya.” (HR. Muslim: 4/2014)
َูุฆِู ุจَุณَุทุชَ ุฅََِّูู
َูุฏََู ِูุชَْูุชَُِููู ู
َุง ุฃََูุงْ ุจِุจَุงุณِุทٍ َูุฏَِู ุฅََِْููู َูุฃَْูุชََُูู ุฅِِّูู
ุฃَุฎَุงُู ุงَّููู ุฑَุจَّ ุงْูุนَุงَูู
َِูู
(Berkata Habil,) “Sungguh kalau kamu menggerakkan
tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan
tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Alloh, Tuhan
seru sekalian alam.” (QS. al-Ma’idah [5]: 28)
Dan dalam firman Alloh artinya sungguh Alloh ‘Azza wa
Jalla mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan. Orang mukmin adalah
orang yang selalu berbuat baik kepada manusia yang lain, berlaku baik dan
berakhlak mulia kepada manusia, bahkan Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
ุฃูู
ู ุงูู
ุคู
ููู ุฅูู
ุงูุง
ุฃุญุณููู
ุฎููุง
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang
paling baik akhlaknya.” (HR. Abu Dawud: 4/220)
Dan dalam ayat tersebut juga terdapat isyarat bahwa memberikan
maaf itu terpuji apabila timbulnya dari orang yang ia ingin berbuat baik
setelahnya. Akan tetapi, memaafkan orang yang justru bila dimaafkan akan
bertambah kesewenang-wenangannya, maka hal ini tidak terpuji. Alloh ‘Azza
wa Jalla berfirman:
َูู
َْู ุนََูุง َูุฃَุตَْูุญَ
َูุฃَุฌْุฑُُู ุนََูู ุงَِّููู ุฅَُِّูู َูุง ُูุญِุจُّ ุงูุธَّุงِูู
َِูู
Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka
pahalanya atas (tanggungan) Alloh. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang
yang zalim. (QS. asy-Syuro [42]: 40)
KHUTBAHKEDUA
Jama’ah kaum muslimin yang dirahmati oleh Alloh ‘Azza wa
Jalla
Kemudian sifat dan karakteristik penduduk surga yang
selanjutnya adalah:
َูุงَّูุฐَِูู ุฅِุฐَุง
َูุนَُููุงْ َูุงุญِุดَุฉً ุฃَْู ุธََูู
ُูุงْ ุฃَُْููุณَُูู
ْ ุฐََูุฑُูุงْ ุงَّููู
َูุงุณْุชَุบَْูุฑُูุงْ ِูุฐُُููุจِِูู
ْ َูู
َู َูุบِْูุฑُ ุงูุฐُُّููุจَ ุฅِูุงَّ ุงُّููู ََููู
ْ
ُูุตِุฑُّูุงْ ุนََูู ู
َุง َูุนَُููุงْ َُููู
ْ َูุนَْูู
َُูู
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan
keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Alloh, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari
pada Alloh? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui. (QS. Ali Imron [3]: 135)
Salah satu karakter penduduk surga adalah apabila ia
berbuat dosa baik karena lalai maupun karena mengikuti hawa nafsunya maka ia
segera kembali ingat kepada Alloh ‘Azza wa Jalla, lalu ia bertaubat
kepada Alloh ‘Azza wa Jalla dengan taubat yang sebenarnya, bukan
malah terus-menerus menceburkan diri dalam kehinaan dan kesengsaraan dunia
sebelum kesengsaraan di hari pembalasan, karena setiap anak Adam pasti berbuat
kesalahan dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah bertaubat
darinya.
“Setiap bani Adam adalah pernah berbuat salah dan
sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah bertaubat darinya.” (HR.
at-Tirmidzi: 4/569)
ุฃَُُْููู
َِْูููู َูุฐَุง ุฃَุณْุชَุบِْูุฑُ ุงَููู ِูู ََُูููู
ْ َِููุณَุงุฆِุฑِ ุงْูู
ُุณِْูู
َِْูู
َูุงْูู
ُุณِْูู
َุงุชِ َูุงุณْุชَุบِْูุฑُُْูู ุฅُِّูู َُูู ุงْูุบَُْููุฑُ ุงูุฑّุญِْูู
ุงَْูุญَู
ْุฏُ
ููู ุฑَุจّ ุงْูุนَุงَูู
َِْูู، َูุฃَุดًْูุฏُ ุฃَْู ูุงَ ุฅَِูู ุฅِูุงَّ ุงُููู َِِّููู
ุงูุตَّุงِูุญَِْูู، َูุฃَุดَْูุฏُ ุฃَّู ู
ُุญَู
ّุฏًุง ุฎَุงุชَู
ُ ุงูุฃَْูุจًِูุงุกِ
َูุงْูู
ُุฑْุณََِْููู، ุฃَู
ّุง ุจَุนْุฏُ
Ma'asyiral
Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah,
Akhirnya, kita berdo’a kepada
Alloh &&, se-moga kita senantiasa ditetapkan jalannya di atas
kebenaran, mengetahui yang benar adalah benar lalu kita diberi taufiq untuk
mengikutinya dan mengetahui yang batil adalah kebatilan dan kita diberi
kekuatan untuk meninggalkannya, dan semoga amal ketaatan yang selama ini kita
kerjakan itu pulalah yang akan menjadi akhir dan penutup dari kehidupan kita di
dunia yang fana ini, sehingga kehidupan ini ditutup dengan husnul khotimah yang
kita berharap balasan baik dan surga Alloh Swtkelak pada hari pembalasan.
Aamiin.
Mari kita memohon kepada Allah Swt
·
Ya Allah pelihara
iman kami dan berikan kepada kami kesempatan merasakan manisnya iman dalam
kehidupan ini yaitu dalam meneladani seluruh sunnah Rasulullah saw. dengan
sebaik-baiknya, sebelum Engkau panggil kami untuk menghadap-MU.
·
Ya Allah
peliharakan hati dan pendengaran kami agar tidak terpedaya dari tipu daya
syaithan yang merusak amal ibadah yang telah dan akan kami lakukan.
· ุงََُّูููู
َّ
ุงุบِْูุฑْ ِْููู
ُุณِْูู
َِْูู َูุงْูู
ُุณِْูู
َุงุชِ َูุงْูู
ُุคْู
َِِْููู َูุงْูู
ُุคْู
َِูุงุชِ
ุงَูุฃَุญَْูุงุกِ ู
ُِْููู
ْ َูุงูุฃَู
َْูุงุชِ ุงََِّูู ุณَู
ِْูุนٌ َูุฑِْูุจٌ ู
ُุฌِْูุจُ
ุงูุฏَّุนَْูุงุชِ
· Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat,
mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia.
Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.
ุฑَุจََّูุง ุงَุชَِูุง ِูู ุงูุฏَُّْููุง
ุญَุณََูุฉً َِููู ุงูุฃَุฎِุฑَุฉِ ุญَุณََูุฉً ََِูููุง ุนَุฐَุงุจَ ุงَّููุงุฑِ
ุจุงุฑู
ุงููู ูู ูููู
ูู ุงููุฑุขู ุงูุนุธูู
ูููุนูู ูุฅูุงูู
ุจู
ุง ููู ู
ู ุงูุขูุงุช
ู
ุงูุฐูุฑ ุงูุญููู
ุฃููู ูููู ูุฐุง ูุฃุณุชุบูุฑ ุงููู ูู ูููู
ุฃููู ูููู ูุฐุง ูุฃุณุชุบูุฑ ุงููู ูู ูููู
Assalamu`alaikum Wr. Wb
SUMBER
Oleh: Athian Ali M. Da`i. Lc, MA
Lembar Kajian Syakshiyyah Islamiyyah Forum Ulama Ummat Indonesia Sabtu 18 Dzulqaidah 1435H/13 September 2014
Di edit ulang untuk Khutbah Jumat / Tausiyah
Oleh : H.A. ROZAK ABUHASAN, MBA
http://arozakabuhasan.wordpress.com/
http://arozakabuhasan.blogspot.com