Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Karakteristik Penghuni Surga


Karakteristik Penghuni Surga


 Oleh : KH. Athian Ali Moh. Da`i, Lc, MA 


 KHUTBAH PERTAMA


ุฅِู†َّ ุงู„ْุญَู…ْุฏَ ู„ِู„َّู‡ِ ู†َุญْู…َุฏُู‡ُ ูˆَู†َุณْุชَุนِูŠْู†ُู‡ُ ูˆَู†َุณْุชَุบْูِุฑُู‡ُ ูˆَู†َุนُูˆْุฐُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ู…ِู†ْ ุดُุฑُูˆْุฑِ ุฃَู†ْูُุณِู†َุง ูˆَู…ِู†ْ ุณَูŠِّุฆَุงุชِ ุฃَุนْู…َุงู„ِู†َุง.  ู…َู†ْ ูŠَّู‡ْุฏِู‡ِ ุงู„ู„ู‡ُ ูَู„ุงَ ู…ُุถِู„َّ ู„َู‡ُ ูˆَู…َู†ْ ูŠُّุถْู„ِู„ْ ูَู„ุงَ ู‡َุงุฏِูŠَ ู„َู‡ُ.  ุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†ْ   ู„ุงَّุฅِู„َู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ู„ู‡ُ  ูˆَุญْุฏَู‡ُ   ู„ุงَุดَุฑِ ูŠْูƒَ ู„َู‡ُ      ูˆَ ุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†َّ   ู…ُุญَู…َّุฏًุง ุนَุจْุฏُู‡ُ   ูˆَุฑَุณُูˆْ ู„ُู‡ُ    ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ุงุชَّู‚ُูˆุง ุงู„ู„ู‡َ ุญَู‚َّ ุชُู‚َุงุชِู‡ِ ูˆَู„ุงَ ุชَู…ُูˆْุชُู†َّ ุฅِู„ุงَّ ูˆَุฃَู†ْุชُู…ْ ู…ُّุณْู„ِู…ُูˆْู†َ. ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„ู†َّุงุณُ ุงุชَّู‚ُูˆุง ุฑَุจَّูƒُู…ُ ุงู„َّุฐِูŠ ุฎَู„َู‚َูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ู†َูْุณٍ ูˆَุงุญِุฏَุฉٍ ูˆَุฎَู„َู‚َ ู…ِู†ْู‡َุง ุฒَูˆْุฌَู‡َุง ูˆَุจَุซَّ ู…ِู†ْู‡ُู…َุง ุฑِุฌَุงู„ุงً ูƒَุซِูŠุฑًุง ูˆَู†ِุณَุงุกً ูˆَุงุชَّู‚ُูˆุง ุงู„ู„ู‡َ ุงู„َّุฐِูŠ ุชَุณَุงุกَู„ُูˆู†َ ุจِู‡ِ  ูˆَุงْู„ุฃَุฑْุญَุงู…َ    ุฅِู†َّ ุงู„ู„ู‡َ   ูƒَุงู†َ    ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ  ุฑَู‚ِูŠุจًุง. ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ุงุชَّู‚ُูˆุง ุงู„ู„ู‡َ ูˆَู‚ُูˆู„ُูˆุง ู‚َูˆْู„ุงً ุณَุฏِูŠุฏًุง ูŠُุตْู„ِุญْ ู„َูƒُู…ْ ุฃَุนْู…َุงู„َูƒُู…ْ ูˆَูŠَุบْูِุฑْ ู„َูƒُู…ْ ุฐُู†ُูˆุจَูƒُู…ْ ูˆَู…َู†ْ ูŠُุทِุนِ ุงู„ู„ู‡َ ูˆَุฑَุณُูˆู„َู‡ُ ูَู‚َุฏْ ูَุงุฒَ ูَูˆْุฒًุง ุนَุธِูŠู…ًุง. ุฃَู…َّุง ุจَุนْุฏُ
Kaum muslimin rahimakumullah
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Kepada-Nyalah kita bersyukur atas limpahan kenikmatan yang tak pernah berhenti dikucurkan-Nya kepada kita. Dialah Allah Azza wa Jalla yang telah memberikan nikmat keimanan dan kesehatan kepada kita.

Dialah pula yang telah menyisipkan hidayah dalam hati kita, yang dengan hidayah tersebut, Allah SWT telah menggerakkan hati kita untuk melangkahkan kaki kita menuju masjid ini. Sehingga kita bisa berkumpul bersama untuk menunaikan kewajiban kita sebagai seorang muslim, yaitu melaksanakan shalat Jum’at dan mendengarkan khutbah Jum’at yang merupakan bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan ibadah shalat Jum’at ini.

Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah terakhir Muhammad shallallahu alayhi wa sallam. Semoga kecintaan kita kepada beliau SAW, dapat mempertemukan kita dengannya nanti di syurga, bersama dengan para Nabiyyin, shiddiqin, syuhadaa’ dan shalihin.

Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah,
 Jama’ah kaum muslimin yang dirahmati Alloh ‘Azza wa Jalla, Alloh ‘Azza wa Jalla menciptakan jin dan manusia untuk suatu hikmah yang sangat agung yaitu untuk beribadah hanya kepada Alloh ‘Azza wa Jalla  semata. Alloh ‘Azza wa Jalla  berfirman:
ูˆَู…َุง ุฎَู„َู‚ْุชُ ุงู„ْุฌِู†َّ ูˆَุงู„ْุฅِู†ุณَ ุฅِู„َّุง ู„ِูŠَุนْุจُุฏُูˆู†ِ
Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali  hanya untuk beribadah kepada-Ku. (QS. adz-Dzariyat [51]: 56)

Sebab itu, barang siapa hidup di alam dunia ini dalam keadaan menyadari dan mewujudkan apa yang menjadi tujuan hidup dan maksud diciptakannya dia—yaitu untuk mentauhidkan Alloh ‘Azza wa Jalla dan melaksanakan ibadah hanya kepada Alloh ‘Azza wa Jalla- maka kebahagiaan, keselamatan, dan kemenangan adalah balasan baginya.

Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman:
ูˆَุจَุดِّุฑِ ุงู„َّุฐِูŠู† ุขู…َู†ُูˆุงْ ูˆَุนَู…ِู„ُูˆุงْ ุงู„ุตَّุงู„ِุญَุงุชِ ุฃَู†َّ ู„َู‡ُู…ْ ุฌَู†َّุงุชٍ ุชَุฌْุฑِูŠ ู…ِู† ุชَุญْุชِู‡َุง ุงู„ุฃَู†ْู‡َุงุฑُ
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya.(QS- al-Baqoroh [2]: 25)

Akan tetapi, sebaliknya, orang-orang yang membangkang terhadap perintah Robb-Nya, tidak mau tunduk kepada Dzat yang telah menciptakan dirinya dan alam semesta ini seluruhnya, maka kesengsaraan adalah balasan yang setimpal baginya. Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman:
ูˆَู„ِู„َّุฐِูŠู†َ ูƒَูَุฑُูˆุง ุจِุฑَุจِّู‡ِู…ْ ุนَุฐَุงุจُ ุฌَู‡َู†َّู…َ ูˆَุจِุฆْุณَ ุงู„ْู…َุตِูŠุฑُ
Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, mem­peroleh adzab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (QS. al-Mulk [67]: 6)

Dunia adalah darul bala’ yaitu tempat ujian dan ladang beramal, sedang akhirat adalah darul jaza’, tempat menuai hasil dari apa yang ia usahakan ketika hidup di dunia. Maka berbahagialah orang-orang yang mengerti dan memahami hakikat hidup di dunia ini dan menjadikannya sebagai tempat persinggahan sementara saja, bukan tempat peraduan terakhir sehingga ia terlena dengannya dan memuaskan hawa naf sunya serta lupa akan kampung akhirat. 

Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ูƒู† ููŠ ุงู„ุฏู†ูŠุง ูƒุฃู†ูƒ ุบุฑูŠุจ ุฃูˆ ุนุงุจุฑ ุงู„ุณุจูŠู„
“Jadilah engkau hidup di dunia ini, seperti orang as-ing atau seorang penyeberang jalan.” (HR. al-Bu-khori: 5/2358)

Maka berbahagialah orang-orang yang diselamatkan dirinya di dunia ini, dengan melakukan ketaatan kepada-Nya, karena ia segera akan menjemput ampunan dan surga Alloh ‘Azza wa Jalla yang luasnya seluas langit dan bumi. 

Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman:
ุณَุงุจِู‚ُูˆุง ุฅِู„َู‰ ู…َุบْูِุฑَุฉٍ ู…ِّู† ุฑَّุจِّูƒُู…ْ ูˆَุฌَู†َّุฉٍ ุนَุฑْุถُู‡َุง ูƒَุนَุฑْุถِ ุงู„ุณَّู…َุงุก ูˆَุงู„ْุฃَุฑْุถِ ุฃُุนِุฏَّุชْ ู„ِู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ุจِุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุฑُุณُู„ِู‡ِ ุฐَู„ِูƒَ ูَุถْู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ูŠُุคْุชِูŠู‡ِ ู…َู† ูŠَุดَุงุกُ ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ุฐُูˆ ุงู„ْูَุถْู„ِ ุงู„ْุนَุธِูŠู…ِ
Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) am­punan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Alloh dan rosul-wsul-Nya. Itu­lah karunia Alloh, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Alloh mempunyai karunia yang besar. (QS. al-Hadid [57]: 21)

Jama’ah kaum muslimin yang dirahmati oleh Alloh ‘Azza wa Jalla
Sungguh telah banyak ayat dan hadits yang menjelaskan tentang indahnya surga dan penghuninya. Di antaranya Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman:
ู…َุซَู„ُ ุงู„ْุฌَู†َّุฉِ ุงู„َّุชِูŠ ูˆُุนِุฏَ ุงู„ْู…ُุชَّู‚ُูˆู†َ ูِูŠู‡َุง ุฃَู†ْู‡َุงุฑٌ ู…ِّู† ู…َّุงุก ุบَูŠْุฑِ ุขุณِู†ٍ ูˆَุฃَู†ْู‡َุงุฑٌ ู…ِู† ู„َّุจَู†ٍ ู„َّู…ْ ูŠَุชَุบَูŠَّุฑْ ุทَุนْู…ُู‡ُ ูˆَุฃَู†ْู‡َุงุฑٌ ู…ِّู†ْ ุฎَู…ْุฑٍ ู„َّุฐَّุฉٍ ู„ِّู„ุดَّุงุฑِุจِูŠู†َ ูˆَุฃَู†ْู‡َุงุฑٌ ู…ِّู†ْ ุนَุณَู„ٍ ู…ُّุตَูًّู‰ ูˆَู„َู‡ُู…ْ ูِูŠู‡َุง ู…ِู† ูƒُู„ِّ ุงู„ุซَّู…َุฑَุงุชِ ูˆَู…َุบْูِุฑَุฉٌ ู…ِّู† ุฑَّุจِّู‡ِู…ْ
(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, ‘sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Robb mereka. (QS. Muhammad [47]: 15)

Adapun beberapa sifat penghuni surga, Alloh ‘Azza wa Jalla telah mengabarkan dalam banyak ayat-Nya. Diantaranya adalah sebagaimana yang Alloh ‘Azza wa Jalla sifatkan dalam firman-Nya:
ูˆَุณَุงุฑِุนُูˆุงْ ุฅِู„َู‰ ู…َุบْูِุฑَุฉٍ ู…ِّู† ุฑَّุจِّูƒُู…ْ ูˆَุฌَู†َّุฉٍ ุนَุฑْุถُู‡َุง ุงู„ุณَّู…َุงูˆَุงุชُ ูˆَุงู„ุฃَุฑْุถُ ุฃُุนِุฏَّุชْ ู„ِู„ْู…ُุชَّู‚ِูŠู†َ . ุงู„َّุฐِูŠู†َ ูŠُู†ูِู‚ُูˆู†َ ูِูŠ ุงู„ุณَّุฑَّุงุก ูˆَุงู„ุถَّุฑَّุงุก ูˆَุงู„ْูƒَุงุธِู…ِูŠู†َ ุงู„ْุบَูŠْุธَ ูˆَุงู„ْุนَุงูِูŠู†َ ุนَู†ِ ุงู„ู†َّุงุณِ ูˆَุงู„ู„ّู‡ُ ูŠُุญِุจُّ ุงู„ْู…ُุญْุณِู†ِูŠู†َ . ูˆَุงู„َّุฐِูŠู†َ ุฅِุฐَุง ูَุนَู„ُูˆุงْ ูَุงุญِุดَุฉً ุฃَูˆْ ุธَู„َู…ُูˆุงْ ุฃَู†ْูُุณَู‡ُู…ْ ุฐَูƒَุฑُูˆุงْ ุงู„ู„ّู‡َ ูَุงุณْุชَุบْูَุฑُูˆุงْ ู„ِุฐُู†ُูˆุจِู‡ِู…ْ ูˆَู…َู† ูŠَุบْูِุฑُ ุงู„ุฐُّู†ُูˆุจَ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ู„ّู‡ُ ูˆَู„َู…ْ ูŠُุตِุฑُّูˆุงْ ุนَู„َู‰ ู…َุง ูَุนَู„ُูˆุงْ ูˆَู‡ُู…ْ ูŠَุนْู„َู…ُูˆู†َ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan me-maafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari-pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbua­tan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS. All Imron [3]: 133-135)

Maka dari ayat di atas, kita mengetahui sebagian karakteristik para penduduk surga, dan yang pertama mereka adalah: ุฃู„ْู…ุชّู‚ِูŠู† yaitu orang-orang yang bertaqwa.
Mereka adalah orang-orang yang menjaga dirinya dari adzab Alloh ‘Azza wa Jalla dengan melakukan perintah-perintah-Nya sebagai bentuk ketaatan kepada-Nya dengan mengharap pahala, dan menjauhi larangan-Nya sebagai wujud dari ke­taatan dan merasa takut akan ditimpakan adzab Alloh ‘Azza wa Jalla kepada-Nya.

Sebaik-baik pengertian taqwa adalah apa yang didefinisikan oleh Tholq bin Habib, beliau mendefinisikan taqwa adalah:
“Taqwa adalah engkau mengamalkan ketaatan kepada Alloh ‘Azza wa Jalla di atas cahaya Alloh ‘Azza wa Jalla dengan berharap pahala-Nya, dan engkau meninggalkan maksiat kepada Alloh ‘Azza wa Jalla di atas ‘cahaya Alloh ‘Azza wa Jalla dengan takut atas adzab-Nya.
Maka taqwa adalah ketaatan kepada Alloh ‘Azza wa Jalla yang di bangun di atas ilmu dan ittiba’ (mengikuti) kepada sunnah-sunnah Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Jama’ah kaum muslimin yang dirahmati oleh Alloh ‘Azza wa Jalla.
Sifat yang kedua di antara karakteristik pen­duduk surga adalah: ุงู„َّุฐِูŠู†َ ูŠُู†ูِู‚ُูˆู†َ ูِูŠ ุงู„ุณَّุฑَّุงุก ูˆَุงู„ุถَّุฑَّุงุก yaitu orang-orang yang mengeluarkan infaqnya dari apa-apa yang ia diperintah untuk mengeluarkannya, semisal zakat dan sedekah kepada orang-orang yang berhak menerimanya, demikian juga infaq dalam jihad dan selainnya. Mereka mengeluarkan infaqnya baik ketika lapang mau­pun sempit, keadaan lapang tidak membuat me­reka rakus dan tamak, dan keadaan sempit tidak membuatnya bakhil untuk mengeluarkan zakat yang merupakan kewajibannya.

Lalu sif at berikutnya adalah:ูˆَุงู„ْูƒَุงุธِู…ِูŠู†َ ุงู„ْุบَูŠْุธَ  yaitu merekalah orang-orang yang mampu me­nahan dan meredam amarahnya dan ia tidak dengki kepada selainnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Orang yang kuat bukanlah orang yang pandai bergulat, melainkan (orang yang kuat adalah) orang yang mampu menahan amarahnya.” (HR. Muslim: 4/2014)
ู„َุฆِู† ุจَุณَุทุชَ ุฅِู„َูŠَّ ูŠَุฏَูƒَ ู„ِุชَู‚ْุชُู„َู†ِูŠ ู…َุง ุฃَู†َุงْ ุจِุจَุงุณِุทٍ ูŠَุฏِูŠَ ุฅِู„َูŠْูƒَ ู„َุฃَู‚ْุชُู„َูƒَ ุฅِู†ِّูŠ ุฃَุฎَุงูُ ุงู„ู„ّู‡َ ุฑَุจَّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠู†َ
(Berkata Habil,) “Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Alloh, Tuhan seru sekalian alam.” (QS. al-Ma’idah [5]: 28)

Dan dalam firman Alloh artinya sungguh Alloh ‘Azza wa Jalla mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan. Orang mukmin adalah orang yang selalu berbuat baik kepada manusia yang lain, berlaku baik dan berakhlak mulia kepada manusia, bahkan Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ุฃูƒู…ู„ ุงู„ู…ุคู…ู†ูŠู† ุฅูŠู…ุงู†ุง ุฃุญุณู†ู‡ู… ุฎู„ู‚ุง
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Abu Dawud: 4/220)

Dan dalam ayat tersebut juga terdapat isyarat bahwa memberikan maaf itu terpuji apabila timbulnya dari orang yang ia ingin berbuat baik setelahnya. Akan tetapi, memaafkan orang yang justru bila dimaafkan akan bertambah kesewenang-wenangannya, maka hal ini tidak terpu­ji. Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman:
ูَู…َู†ْ ุนَูَุง ูˆَุฃَุตْู„َุญَ ูَุฃَุฌْุฑُู‡ُ ุนَู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฅِู†َّู‡ُ ู„َุง ูŠُุญِุจُّ ุงู„ุธَّุงู„ِู…ِูŠู†َ
Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Alloh. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim. (QS. asy-Syuro [42]: 40)

KHUTBAHKEDUA
Jama’ah kaum muslimin yang dirahmati oleh Alloh ‘Azza wa Jalla
Kemudian sifat dan karakteristik penduduk surga yang selanjutnya adalah:
ูˆَุงู„َّุฐِูŠู†َ ุฅِุฐَุง ูَุนَู„ُูˆุงْ ูَุงุญِุดَุฉً ุฃَูˆْ ุธَู„َู…ُูˆุงْ ุฃَู†ْูُุณَู‡ُู…ْ ุฐَูƒَุฑُูˆุงْ ุงู„ู„ّู‡َ ูَุงุณْุชَุบْูَุฑُูˆุงْ ู„ِุฐُู†ُูˆุจِู‡ِู…ْ ูˆَู…َู† ูŠَุบْูِุฑُ ุงู„ุฐُّู†ُูˆุจَ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ู„ّู‡ُ ูˆَู„َู…ْ ูŠُุตِุฑُّูˆุงْ ุนَู„َู‰ ู…َุง ูَุนَู„ُูˆุงْ ูˆَู‡ُู…ْ ูŠَุนْู„َู…ُูˆู†َ
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Alloh, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Alloh? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS. Ali Imron [3]: 135)

Salah satu karakter penduduk surga adalah apabila ia berbuat dosa baik karena lalai maupun karena mengikuti hawa nafsunya maka ia segera kembali ingat kepada Alloh ‘Azza wa Jalla, lalu ia bertaubat kepada Alloh ‘Azza wa Jalla dengan taubat yang sebenarnya, bukan malah terus-menerus menceburkan diri dalam kehinaan dan kesengsaraan dunia sebelum kesengsaraan di hari pembalasan, karena setiap anak Adam pasti berbuat kesalahan dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah bertaubat darinya.
“Setiap bani Adam adalah pernah berbuat salah dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah bertaubat darinya.” (HR. at-Tirmidzi: 4/569)

  ุฃَู‚ُูˆْู„ُ ู‚َูˆْู„ِูŠ ู‡َุฐَุง ุฃَุณْุชَุบْูِุฑُ ุงู„ู„ู‡َ ู„ِูŠ ูˆَู„َูƒُู…ْ ูˆَู„ِุณَุงุฆِุฑِ ุงู„ْู…ُุณْู„ِู…ِูŠْู†َ ูˆَุงู„ْู…ُุณْู„ِู…َุงุชِ ูَุงุณْุชَุบْูِุฑُูˆْู‡ُ ุฅِู†ّู‡ُ ู‡ُูˆَ ุงู„ْุบَูُูˆْุฑُ ุงู„ุฑّุญِูŠْู…

KHUTBAH KEDUA
ุงَู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ู„ู‡ ุฑَุจّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠْู†َ، ูˆَุฃَุดْู‡ًุฏُ ุฃَู†ْ ู„ุงَ ุฅِู„ู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ู„ู‡ُ ูˆَู„ِูŠِّ ุงู„ุตَّุงู„ِุญِูŠْู†َ، ูˆَุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†ّ ู…ُุญَู…ّุฏًุง ุฎَุงุชَู…ُ ุงู„ุฃَู†ْุจِูŠًุงุกِ ูˆَุงู„ْู…ُุฑْุณَู„ِูŠْู†َ، ุฃَู…ّุง ุจَุนْุฏُ

Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah,
Akhirnya, kita berdo’a kepada Alloh &&, se-moga kita senantiasa ditetapkan jalannya di atas kebenaran, mengetahui yang benar adalah benar lalu kita diberi taufiq untuk mengikutinya dan mengetahui yang batil adalah kebatilan dan kita diberi kekuatan untuk meninggalkannya, dan semoga amal ketaatan yang selama ini kita kerjakan itu pulalah yang akan menjadi akhir dan penutup dari kehidupan kita di dunia yang fana ini, sehingga kehidupan ini ditutup dengan husnul khotimah yang kita berharap balasan baik dan surga Alloh Swtkelak pada hari pembalasan. Aamiin.


 Mari kita memohon kepada Allah Swt

·          Ya Allah pelihara iman kami dan berikan kepada kami kesempatan merasakan manisnya iman dalam kehidupan ini yaitu dalam meneladani seluruh sunnah Rasulullah saw. dengan sebaik-baiknya, sebelum Engkau panggil kami untuk menghadap-MU.

·          Ya Allah peliharakan hati dan pendengaran kami agar tidak terpedaya dari tipu daya syaithan yang merusak amal ibadah yang telah dan akan kami lakukan.

· ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุงุบْูِุฑْ ู„ِู„ْู…ُุณْู„ِู…ِูŠْู†َ ูˆَุงู„ْู…ُุณْู„ِู…َุงุชِ ูˆَุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ِูŠْู†َ ูˆَุงู„ْู…ُุคْู…ِู†َุงุชِ ุงَู„ุฃَุญْูŠَุงุกِ ู…ِู†ْู‡ُู…ْ ูˆَุงู„ุฃَู…ْูˆَุงุชِ ุงِู†َّูƒَ ุณَู…ِูŠْุนٌ ู‚َุฑِูŠْุจٌ ู…ُุฌِูŠْุจُ ุงู„ุฏَّุนْูˆَุงุชِ

·  Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.


ุฑَุจَّู†َุง ุงَุชِู†َุง ูِู‰ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ุญَุณَู†َุฉً ูˆَูِู‰ ุงู„ุฃَุฎِุฑَุฉِ ุญَุณَู†َุฉً ูˆَู‚ِู†َุง ุนَุฐَุงุจَ ุงู„ู†َّุงุฑِ         

ุจุงุฑูƒ ุงู„ู„ู‡ ู„ูŠ ูˆู„ูƒู… ููŠ ุงู„ู‚ุฑุขู† ุงู„ุนุธูŠู… ูˆู†ูุนู†ูŠ ูˆุฅูŠุงูƒู… ุจู…ุง ููŠู‡ ู…ู† ุงู„ุขูŠุงุช


ูˆ ุงู„ุฐูƒุฑ ุงู„ุญูƒูŠู…
 ุฃู‚ูˆู„ ู‚ูˆู„ูŠ ู‡ุฐุง ูˆุฃุณุชุบูุฑ ุงู„ู„ู‡ ู„ูŠ ูˆู„ูƒู…

Assalamu`alaikum Wr. Wb


SUMBER
Oleh: Athian Ali M. Da`i. Lc, MA                                                         
Lembar Kajian Syakshiyyah Islamiyyah Forum Ulama Ummat Indonesia Sabtu 18 Dzulqaidah 1435H/13 September 2014   

Di edit ulang untuk Khutbah Jumat / Tausiyah                                          

Oleh : H.A. ROZAK ABUHASAN, MBA

http://arozakabuhasan.wordpress.com/  
http://arozakabuhasan.blogspot.com