KHUTBAH JUMAT : MENJADI MANUSIA BERUNTUNG
KHOTBAH JUMAT
MATERI
MENJADI
MANUSIA BERUNTUNG
Masjid Al-Fajr
Bandung
SUMBER:
Berbagai sumber
Di edit ulang untuk Khutbah Jumat / Tausiyah
Oleh :
H.A. ROZAK
ABUHASAN, MBA
2012-05-04
KHOTBAH PERTAMA
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ
وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللّهُمَّ صَلِّى عَلىَ مُحَمَّد وَعَلَى آلِهِ وَصَحـْبِهِ اَجْمَعِيْنَ.
اَللّهُمَّ صَلِّى عَلىَ مُحَمَّد وَعَلَى آلِهِ وَصَحـْبِهِ اَجْمَعِيْنَ.
إِتَّقُوْا
اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُونَّ
إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ (3:102)
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ
الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ
مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ
بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
أَمَّا
بَعْدُ؛
Kaum
muslimin jamaah jumat masjid Al-Fajr rahimakumullah
Segala
puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Kepada-Nyalah kita bersyukur atas limpahan
kenikmatan yang tak pernah berhenti dikucurkan-Nya kepada kita. Dialah Allah Azza
wa Jalla yang telah memberikan nikmat keimanan, nikmat rezeki dan kesehatan
kepada kita.
Dialah pula yang telah
menyisipkan hidayah dalam hati kita, yang dengan hidayah itu Allah Swt. telah
menggerakkan hati kita untuk melangkahkan kaki kita menuju masjid ini. Sehingga
kita bisa berada dalam kebersamaan untuk menunaikan kewajiban kita sebagai
seorang muslim, yaitu melaksanakan shalat Jum’at dan mendengarkan khutbah
Jum’at yang merupakan bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan ibadah shalat
Jum’at.
Shalawat serta salam semoga tercurah
kepada Rasulullah terakhir Muhammad Saw. Semoga kecintaan kita kepada beliau
SAW, dapat mempertemukan kita dengannya nanti di syurga, bersama dengan para Nabiyyin,
shiddiqin, syuhadaa’ dan shalihin.
Ikhwatal Iman rahimakumullah...
jamaah shalat jum’at yang berbahagia. Selanjutnya, izinkanlah khatib
mengingatkan kita semua termasuk diri khotib sendiri untuk senantiasa
meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Karena tidak ada bekal terbaik yang dapat
menyelamatkan kita dalam kehidupan di dunia dan akhirat kelak kecuali TAQWA.
Tidak ada pula derajat
kemuliaan yang pantas disematkan kepada seseorang kecuali derajat ketaqwaan... Inna
akramakum indallahi atqakum... Dengan taqwa kepada Allah inilah kita
berupaya menjalani kehidupan sehari-hari kita.
Ikhwatal Iman
rahimakumullah... jamaah shalat jum’at yang berbahagia.
Setiap kita, tahu, dan menyaksikan betapa pesatnya dan canggihnya
perkembangan teknologi, seiring dengan lajunya zaman yang kian modern. Semua
ini karena semakin hebatnya akselerasi pemikiran manusia dalam hal ilmu
duniawi, akibatnya fenomena seperti ini memotivasi banyak orang, para petinggi
bangsa untuk menerjunkan anak-anaknya berlaga di arena tandang modernisasi yang
dikira akan dapat mengatasi persoalan hidup.
Hadirin semoga dirahmati Allah. Sebagai seorang muslim tentu kita merasa prihatin, mengingat pemikiran banyak manusia ini menyebabkan jauhnya dari agama, terbukanya pintu kejahatan dan kemaksiatan yang mengundang kemarahan dan kebencian Allah Swt. sebagai akibat tidak seimbangnya pengetahuan agama pada dirinya, sehingga seseorang tidak mendapat keberuntungan.
Beberapa firman Allah
10:17
12:23 23:1 23:117
28:82 30:38 62:10 87:14 91:9
10:17. … Sesungguhnya, Tiadalah beruntung
orang-orang yang berbuat dosa.
12:23.
…. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.
23:1 Sesungguhnya beruntunglah
orang-orang yang beriman,
23:117
… Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.
28:82...
Aduhai benarlah, tidak beruntung orang- orang yang mengingkari (nikmat
Allah)".
30:38 Maka berikanlah kepada Kerabat yang terdekat
akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam
perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan
Allah; dan mereka Itulah orang-orang beruntung.
62:10
10. apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
87:14.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),
91:9 Sesungguhnya beruntunglah orang yang
mensucikan jiwa itu,
Kita mesti sadar bahwa syaithon adalah para fuqoha dalam
bidang kejahatan, mereka selalu mengitimidasi kita dengan sesuatu yang
menjadikan kita jauh dari Allah, jauh dari tuntunan agama.
Allah berfirman,
“Syaithan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan
kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedang Allah menjanjikan
untukmu ampunan dan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha
Mengetahui.” (QS Al Baqoroh: 268).
Begitu pula orang-orang kafir sebagai sekutu para syaithon itu, menarik perhatian kaum
muslimin agar menyibukkan diri dengan gemerlapnya ilmu duniawi guna menjauhkan aqidahnya,
akhlaqnya, moralnya dari petunjuk Allah.
Allah berfirman,
“Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang
kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang
yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi
rizki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS
Al Baqoroh: 212).
Kita tidak boleh terlena dengan memandang sebelah mata kenyataan ini, agar kaum muslimin tahu bahwa tidak ada kemuliaan, tidak ada kebahagiaan di dunia dan akhirat kecuali dengan berpegang teguh terhadap agama Allah, kembali padaNya, dan membela agamaNya.
Apa yang tengah kita rasakan dari semakin bejatnya moral,
hilangnya kewibawaan bangsa, kehinaan serta eksploitasi orang-orang kuffar
adalah dampak dari kurangnya perhatian ummat Islam sendiri terhadap agamanya. Keyakinan
yang melemah dan terkikisnya semangat untuk membelanya. Kita hendaknya waspada
untuk keselamatan diri kita.
Allah berfirman,
“Dan
apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila
kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepadaNya-lah kamu minta
pertolongan.” (QS An Nahl: 53).
Oleh karena itu hendaknya segenap kaum muslimin kembali memurni-kan akidah, membangun kembali kehidupan yang baru dengan kembali kepada Allah, mendalami agama Allah dan membelanya sehingga mendapatkan petunjuk dalam mengarungi kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta dapat mengatasi setiap persoalan-persoalan dalam ridho-Nya. Jangan pernah kita berputus asa dari Petunjuk dan Hidayah Allah.
Allah berfirman,
“Dan apakah orang yang sudah mati (hatinya) kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya? …” (QS Al An’aam: 122).
Oleh karena itu hendaknya segenap kaum muslimin kembali memurni-kan akidah, membangun kembali kehidupan yang baru dengan kembali kepada Allah, mendalami agama Allah dan membelanya sehingga mendapatkan petunjuk dalam mengarungi kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta dapat mengatasi setiap persoalan-persoalan dalam ridho-Nya. Jangan pernah kita berputus asa dari Petunjuk dan Hidayah Allah.
Allah berfirman,
“Dan apakah orang yang sudah mati (hatinya) kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya? …” (QS Al An’aam: 122).
Cahaya
di sini adalah cahaya wahyu (Al Qur’an), sedang gelap gulita adalah kebodohan,
kekufuran, dan kesesatan. (Tafsir Al Qur’anul Azhim 2/183).
Allah
juga berfirman,
يُؤْتِي الْحِكْمَةَ
مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا
يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ
“Allah menganugerahkan al hikmah
(kepahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia
kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugerahi al hikmah itu, ia benar-benar telah
dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat
mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (QS Al Baqoroh:
269).
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي
وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرّحِيْم
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ لله رَبّ
الْعَالَمِيْنَ، وَأَشْهًدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلِيِّ الصَّالِحِيْنَ،
وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْبِيًاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، اَلّلهُمّ
صَلِّي عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمّد كَمَا صَلَيْتَ عَلَى آلِ
ِإْبرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمّدِ وَعَلَى آلِ مُحَمّدٍ كَمَا بَارَكْتَ
عَلى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فَِي الْعَالَمِيْنَ إِنّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، أَمّا
بَعْدُ:
Maasyiral
muslimin rahimakumullah...
satu ayat yang semoga menjadi pelajaran dan bahan renungan
bersama, yaitu sebagaimana Firman Allah (QS. Al-An`am : 6)
öأَلَمْ
يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِنْ قَرْنٍ مَكَّنَّاهُمْ فِي
الْأَرْضِ مَا لَمْ نُمَكِّنْ لَكُمْ وَأَرْسَلْنَا السَّمَاءَ عَلَيْهِمْ
مِدْرَارًا وَجَعَلْنَا الْأَنْهَارَ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمْ فَأَهْلَكْنَاهُمْ
بِذُنُوبِهِمْ وَأَنْشَأْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ قَرْنًا ءَاخَرِينَ
“Apakah mereka tidak memperhatikan berapa
banyaknya generasi-generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal
(generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu
keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang
lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka,
kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri…” (QS Al An’aam: 6).
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Marilah kita berdoa, memohon kepada Allah
Swt. :
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى
سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ
اَجْمِعِيْنَ
v Ya Allah peliharakan iman kami dan berikan kepada kami kesempatan merasakan
manisnya iman dalam kehidupan ini yaitu dalam meneladani seluruh sunnah
Rasulullah saw. dalam setiap langkah
kehidupan kami dengan sebaik-baiknya, sebelum Engkau panggil kami untuk
menghadap-MU.
v Ya Allah peliharakan hati dan
pendengaran kami agar tidak terpedaya dari tipu daya syaithan yang merusak amal
ibadah yang telah dan akan kami lakukan.
v Ya Allah jadikanlah kami hamba-Mu yang
pandai bersyukur, yang dengan syukur itu Engkau tambah-tambah nikmat-Mu.
Hindarkan kami dari sifat kufur, agar kami terhindar dari siksa Mu yang amat pedih.
اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا
فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ
خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ
خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ
خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا
فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ
وَالْكَافِرِيْنَ
v Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah
sebaik-baik pemberi pertolongan.
v Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik
pemberi kemenangan.
v Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik
pemberi ampunan.
v Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik
pemberi rahmat.
v Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik
pemberi rizki.
v Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang dzalim
dan kafir
v
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعْوَاتِ
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
v Ya
Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang
baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.
Demikianlah
yang dapat kami sampaikan, mohon maaf atas
segala kehilafan dan kekurangan.
بَارَكَ اللهُ فِى القُرآنِ العَظِيمِ وَنَفَعَنِي
وَايَّاكُم بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ والذِّكرِ الحَكِيم, اِنَّهُ هُوَ
السَّمِيعُ العَلِيم فَاستَغْفِرُ اللهَ العَظِيمَ لِيْ وَلَكُمْ اِنَّهُ هُوَ
الغَفُورُ الرَّحِيْم
Assalamualaikum Wr. Wb.