Membentengi Akidah Ummat
Oleh KH Athian
Ali M. Dai MA
KHUTBAH PERTAMA
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.
مَنْ يَّهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ
لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَّإِلَهَ إِلاَّ
اللهُ
وَحْدَهُ
لاَشَرِ يْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ
يَا
أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ
الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ
مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ
بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
. أَمَّا بَعْدُ
Jamaah sholat Jumat Rohimakumullah
Puji syukur, kita panjatkan kehadirat Ilahi
Robbi yang telah mencurahkan nikmat karunia-Nya yang tiada terhingga dan tiada
pernah putus sepanjang zaman kepada makhlukNya, baik berupa kesehatan, rezeki,
kesempatan sehingga saat ini kita dapat menunaikan kewajiban shalat Jumat. Semoga
rasa syukur yang kita panjatkan ini, menjadi kunci lebih terbukanya pintu-pintu
karunia-Nya;
Sebagaimana Allah Subhannahu
wa Ta'ala berfirman: 14:7
7. dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS
Ibrahim 14:7)
Shalawat dan
salam semoga selalu Allah curahkan pada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad Saw., beserta keluarganya, para sahabat serta kita dan para
pengikutnya sampai akhir zaman.
Jamaah jumat
rahimakumullah..
Pada
kesempatan ini, marilah kita selalu meningkatkan taqwa kepada Allah Swt. Taqwa
dalam arti yang sebenar-benarnya dan selurus-lurusnya, sampai mengakar kuat dan kokoh di lubuk hati yang
paling dalam.
Kemudian menjalankan secara ikhlas seluruh perintah Allah Swt., menjauhi segenap
larangan-larangan Nya. Marilah pula kita
isi setiap desah nafas kita dengan sentuhan-sentuhan Taqwa. Sebab, hanya dengan
Taqwa … Insya Allah … kita akan memperoleh kebahagiaan hakiki di akherat yang
abadi nanti dan kebahagiaan hidup di dunia fana ini,; dan janganlah kita
mati sebelum benar-benar dalam keadaan muslim.
Ma`asyiral
muslimin rahimakumullah
Setiap manusia seyogianya tunduk patuh kepada Allah dan seyogianya tiada pilihan lain kecuali hidup ini hanya untuk mengabdi kepada Allah SWT selaku Pencipta dirinya dan alam semesta ini beserta semua isinya sebagaimana firman-Nya
56.
dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku. (QS.Az Zariat 51:56)
(QS. Al Baqarah
2:21)
21. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu
yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,
Pengabdian
seseorang sejak lahir sudah dibekali untuk mengabdi kepada Tuhan-Nya; bahkan
kesaksian itu sejak jiwa seseorang dalam
kandungan ibunya.
Firman Allah QS.Al A`raaf 7:172)
172. ……..
dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka
(seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab:
"Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". ………(QS
al A`raaf 7:172)
Penghambaan
seorang kepada Allah adalah penghambaan dengan sepenuh hati dan tidak
sedikitpun mempersekutukannya dengan yang lain. Tidak tercemar oleh paham sesat
menyesatkan, oleh budaya dan keyakinan yang tidak sesuai dengan Al-Quran dan
Hadits..
Firman
Allah QS Maryam 19:65)
Tuhanmu
adalah : Tuhan (yang menguasai) langit dan
bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, Maka sembahlah
Dia dan berteguh
hatilah dalam
beribadat kepada-Nya. ……….. (QS. 19:65)
Perintah
Allah pada ayat ini adalah “kemurnian ibadah” (berteguh hati) kepada Allah. Fa`budhu “sembahlah Dia” Wash tobir dan bersabarlah atau berteguh
hatilah; Li `ibadih “dalam beribadat
kepada-Nya”
Kemurnian
dalam beribadah, kemurnian seseorang dalam menghambahkan diri kepada Allah ini, ditegaskan: à
Firman Allah (QS Ali Imran 3:64)
………………….
bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita
persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita
menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". ……..
Di ayat lain Allah berfirman:
Dialah Allah tidak ada Tuhan kecuali Dia Yang
Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus mahluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak
tidur (QS 2:255) dan banyak lagi ayat-ayat yang semisal.
Hadirin rohimakumullah,
Penciptaan jin dan manusia oleh
Allah semata untuk menyembah-Nya, untuk mengabdi kepada-Nya; namun Allah menyatakan tidak ada paksaan :
لآ
إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ
256.
tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama
(Islam);
Kenapa
tidak ada paksaan, karena diterusan ayat tersebut Allah menyatakan bahwa
sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dan telah jelas pula jalan sesat.
ۖ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ
Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat
………. (QS.Al
Baqarah 2 :256)
Kenapa
banyak orang lari dari kebenaran, lari dari hati nuraninya sendiri yang
bersumber dari Rahmat Allah ?
Hadirin
Rohima kumullah
Kebebasan, لَا
إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ tidak ada paksaan
dalam Islam, yang merupakan hak azasi
seseorang yang paling azasi; Allah memberikan kebebasan sebebas-bebasnya bagi
seseorang dalam menentukan pilihannya; untuk memilih jalannya sendiri. Allah
membebaskan manusia untuk memilih jalannya sendiri setelah diberi tahu jalan
lurus dan jalan sesat, jalan keselamatan.itu apa; dan jalan yang sesat itu bagaimana
pula; dan akibat atau konsekwensi dalam menentukan pilihan itu apa. Tegasnya
masing-masing orang menentukan sendiri dalam memilih tempat tinggalnya kelak di
Surga atau Neraka.
Mari kita
perhatikan Firman Allah surat Asy Syams (QS 91 : 7-10):
7. (dan) demi jiwa serta
penyempurnaannya (ciptaannya),
8. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya. à
bebas memilih mau fasik atau taqwa, mau iman atau kafir à
dan Allah menjelaskan selanjutnya :
9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
10. dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
Apakah pilihan seseorang Iman atau kafir, Allah Swt. menegaskan
“untukmu
agamamu, dan untukkulah, agamaku”: Kita sudah sangat hafal firman Allah Surat Al Kafirun tersebut (QS. Al Kafirun 109:1-6)
1.
Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2.
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3.
dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4.
dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5.
dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
Hadirin rohimakumullah
Adanya aliran-aliran atau ajaran yang menyimpang dari
ajaran Islam yang kaffah; ajaran yang tidak sesuai Al Quran dan Sunnah, ajaran
yang dimaksud adalah sesat, ajaran tersebut buka jalan Sirothol mustaqiem..
Salah satu ajaran yang paling membahayakan akidah
ummat Islam adalah ajaran penganut Syiah. Ajaran Syiah sangat menyimpang dari
ajaran yang dibawa Rasulullah Saw. Syiah bukan Islam karena beda rukun Iman dan
Rukun Islamnya. Beda cara sholatnya, beda cara wuduknya, azan iqomatnya. Beda
Quran Haditsnya.
Menurut
Ketua Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS), KH Athian Ali M. Da`i, Lc, MA: Syiah
dilihat dari sisi akidah maupun syariah adalah sesat dan menyesatkan serta
diluar Islam.1)
Menurut KH Athian Ali ada 3 (tiga) kemungkinan bagi
seseorang (mereka) yang masih meragukan kesesatan Syiah.
1. Mereka tidak mengenal
Syiah dengan segala kesesatannya.
2. Mereka tidak mengenal
fungsi Al Quran sebagai Al Furqon, pembeda atau pemisah antara yang haq dan
yang bathil, tidak mengetahui mana yang benar dan mana yang sesat, serta tidak
bisa membedakan mana yang halam dan mana yang haram.
3. Mereka tertipu dengan
taqiyyah (munafik) orang-orang Syiah yang menghalalkan berbohong, menipu yang
merupakan bagian dari rukun iman mereka.
Hadirin rohimakumullah
Mari kita
dengan segala upaya membentengi aqidah kita, aqidah anak istri keturunan kita dari ajaran sesat menyesatkan,
karena membentengi aqidah ummat, adalah salah satu kewajiban dari
hambah-hambah-Nya dalam saling ingat-mengingatkan, saling mengajak dalam
kebaikan :
Firman Allah QS. Ali Imran 3:
104
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ
يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ
الْمُنكَرِ ۚ وَأُولَـٰئِكَ هُمُ
الْمُفْلِحُونَ ﴿١٠٤﴾
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang
munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. 3:104)
Semoga upaya kita menyeru, semoga kita termasuk
segolongan umat yang beruntung yaitu yang menyeru kepada kebajikan, menyeru
kepada yang ma`ruf yaitu kepada perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah dan menyeru untuk mencegah
dari yang munkar yaitu perbuatan yang menjauhkan diri kita dari Allah Swt.
Semoga kita tidak membiarkan diri kita, tidak membiarkan
anak-anak dan keluarga serta saudara-saudara kita begitu saja tanpa usaha untuk
menyeru, menuntun, mengajak kepada kebaikan dan menyeru, menghalangi,
mengingatkan untuk tidak berbuat kemunkaran, berbuat kedurhakaan termasuk
tontonan, bacaan dan lain sebagainya. Kita perlu tahu apa saja yang suka disaksikan
dan aktivitas apa yang digandrungi anak-anak kita atau keluarga dan
saudara-saudara kita. Kelalaian dalam hal ini, dapat menjerumuskan mereka itu
semua kepada siksa Allah yang sangat pedih karena penyia-nyiaan terhadap amanat
Allah
Firman Allah ZSt: (QS Al An`am 6:70 Allah berfirman):
70.
……. Peringatkanlah (mereka) dengan
Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena
perbuatannya sendiri. tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi
syafa'at[487] selain daripada Allah. ……….
[487]
Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain
atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima
di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.
أَقُوْلُ
قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْم
KHUTBAH
KEDUA
اَلْحَمْدُ لله رَبّ
الْعَالَمِيْنَ، وَأَشْهًدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلِيِّ الصَّالِحِيْنَ،
وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْبِيًاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، أَمّا بَعْدُ:
Hadirin Rohimakumullah.
Mari kita renungkan, mari
kita kerjakan kita laksanakan perintah
Allah, sebagaimana firman-Nya (QS. At-Tahrim 66:6) :
6.
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka. …… (At-Tahrim 66: 6)
Akhirnya marilah kita berdoa memohon kepada
Allah Swt. :
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي
هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي
وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي وَاجْعَلْ الْحَيَاةَ زِيَادَةً
لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ
“Ya
Allah ya Tuhan kami, perbaikilah bagi kami agama kami sebagai benteng urusan kami; perbaikilah bagi
kami dunia kami yang menjadi tempat
kehidupan kami; perbaikilah bagi kami akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami!
Jadikanlah ya Allah kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagi kami dalam segala
kebaikan dan jadikanlah kematian kami sebagai kebebasan kami dari segala
kejahatan!” ( HR Muslim, no : 4897 )
Allahumma ya Allah (ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah
pelindung kami (ku) di dunia dan di akhirat, wafatkanlah kami (aku) dalam keadaan
Islam dan gabungkanlah kami (aku) dengan orang-orang yang saleh (QS 12:101)
Ya Allah tetapkan kemurnian Islam dihati kami, dihati anak
cucu kleturunan kamisampai ajal menjemput kami. Jadikan kami, anak dan
keturunan kami sebagai penegak dan pembela Islam; dan selamatkan kami, anak dan
keturunan kami dari segala ajaran sesat menyesatkan.
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اَ لْأََحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعَوَاتِ.رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا
وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى الَّذِيْنَ مِنْ
قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا
وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ
الْكَافِرِيْنَ.
رَبَّنَا
هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَا تِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ
وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامَا
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ
وَالْحَمْدُ ِِللهِ رَبِّ الْعَالمَِيْنَ.
عِبَادَ
اللهِ. اِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَالإِحْسَنِ
وَإِيْتَا
ئِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ,
يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.
فَاذْكُرُواللهَ
الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَر
Assalamu`alaikum
Wr. Wb.
Sumber
:
Di edit untuk khutbah jumat dan tausiyah
oleh
HA. ROZAK ABUHASAN, MBA