PERTOLONGAN HANYA KEPADA ALLAH
TELADAN ORANG-ORANG KHUSYU’
DR. Ahmad Zain An Najah, MA
وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلاَقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
”
Dan mintalah pertolongan ( kepada ) Allah dengan sabar dan sholat.Dan
sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang
yang khusyu’ , ( yaitu ) orang-orang yang menyakini , bahwa mereka akan menemui Robb-nya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya ” ( QS Al Baqarah : 45 -46 )
Pada
tulisan yang lalu telah diterangkan hakekat khusyu’ menurut Al Qur’an,
dan Hadist serta padangan para ulama. Pada tulisan di bawah ini akan
diterangkan bagaimana Rosulullah saw menyikapi beberapa fenomena yang terjadi disekitarnya dengan hati yang khusyu’, menangis dan bersimpuh di hadapan Allah swt. Diantaranya adalah :
Pertama : Menangis ketika sholat,
Apakah
ketika sholat dianjurkan menangis ? Sebenarnya yang dianjurkan bukanlah
menangis, akan tetapi kehadiran hati ketika membaca ayat-ayat suci Al
Qur’an dalam sholat, begitu juga ketika berdo’a dan bertasbih serta
bertakbir. Dari hasil perenungan dan tadabbur terhadap apa yang dibaca
itulah seseorang akhirnya bisa menangis…. Menangis karena takut terhadap
adzab Allah swt, menangis karena merasa banyak dosa-dosa yang
dikerjakan selama ini dan ia ingin bertaubat kepada Allah swt, menangis
karena tidak pandai mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang
diberikan kepadanya, menangis karena mengingat hari akherat. Inilah yang
dialami oleh Rosulullah saw dalam sholatnya, dalam suatu hadist
disebutkan :
وعَن
عبد اللَّه بنِ الشِّخِّير – رضي اللَّه عنه – قال : أَتَيْتُ رسُولَ
اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم وَهُو يُصلِّي ولجوْفِهِ أَزِيزٌ
كَأَزِيزِ المرْجَلِ مِنَ البُكَاءِ
Dari
Abdullah bin Syuhair r.a berkata : ” Aku mendatangi Rosulullah saw
sedang beliau dalam keadaan sholat, terlihat beliau sedang menangis
terisak-isak bagaikan air dalam tungku yang sedang masak ( HR Nasai no : 1214 , Abu Daud no : 904 , Shohih Targhib, no : 544 )
Dalam
hadist di atas hanya disebutkan bahwa Rosulullah saw menangis
terisak-isak, artinya tidak mengeluarkan suara. Karena dalam sholat
seseorang walaupun betapapun ia terbawa perasaannya dengan ayat-ayat Al
Qur’an, akan tetapi tidak boleh berteriak-teriak sehingga keluar
suaranya, karena hal itu bisa membatalkan sholat. Dalam hadist lain
disebutkan : (lagi…)
Januari 15, 2008
Tafsir Qs Al Baqarah ayat 45-46 ( vol II )
Posted by ahmadzain under Tafsir Al Qur'an dan Kehidupan[4] Comments
MENGGAPAI HATI YANG KHUSU’
DR. Ahmad Zain An Najah, MA
وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ الَّذِينَ يَظُنُّون
” Dan mintalah pertolongan ( kepada ) Allah dengan sabar dan sholat.
Dan sesungguhhya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusu’ , ( yaitu ) orang-orang yang menyakini , bahwa mereka akan menemui Robb-nya dan bahwa mereka akan kembali kepad-Nya ” ( QS Al Baqarah : 45 -46 )
Pada
tulisan yang lalu telah diterangkan tentang sabar dan sholat serta
pengaruhnya terhadap penyelesaian problematika hidup. Begitu juga sudah
kita ketahui bahwa sabar dan sholat ini akan sangat sulit dikerjakan
secara baik dan terus menerus kecuali oleh orang-orang yang khusu’. Pada
tulisan di bawah ini akan diterangkan hakekat khusu’ menurut Al Qur’an,
dan Hadist serta padangan para ulama. Untuk mempermudah pembahasan akan
dibagi menjadi beberapa pelajaran :
Pelajaran Pertama :
Khusu’ merupakan inti sari dalam ibadat sholat, tanpanya sholat tidak mempunyai arti. Kedudukan khusu’ dalam sholat bagaikan
nyawa dalam sebuah badan, atau buah dalam sebuah pohon, atau amal dalam
sebuah ilmu. Khusu’ artinya tunduk, tenang dan rendah diri serta
tawadhu’. Dalam sebuah ayat disebutkan :
وخشعت الأصوات للرحمن فلا تسمع إلا همساً.
“dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.”( Qs Toha : 108 )
Khusu’ secara istilah adalah : keadaan jiwa yang berdampak pada ketenangan dan tawadhu’ dalam bersikap.
Akan tetapi kalau kita melihat teks ayat di atas, maka orang yang khusu’ adalah :
1/ Orang yang menyakini bahwa dia cepat atau lambat akan meninggalkan dunia yang fana’ ini dan akan menemui Robb-nya untuk mendapatkan balasan dari perbuatannya selama hidup di dunia
2/
Orang yang menyakini bahwa kematian akan menjemputnya setiap saat,
sehingga dia selalu mempersiapkan bekal untuknya, yaitu menjalankan
segala perintah Allah swt dan menjauhi segala larangan-Nya. ([1]) (lagi…)