UANG TEBUSAN PADA HARI KIAMAT
UANG TEBUSAN PADA HARI KIAMAT
DR. Ahmad Zain An Najah, MA
وَاتَّقُواْ
يَوْماً لاَّ تَجْزِي نَفْسٌ عَن نَّفْسٍ شَيْئاً وَلاَ يُقْبَلُ مِنْهَا
شَفَاعَةٌ وَلاَ يُؤْخَذُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلاَ
هُمْ يُنصَرُونَ
Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada
hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan
(begitu pula) tidak diterima syafa’at dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.
( Qs Al Baqarah : 48 )
Banyak pelajaran yang bisa diambil dari ayat di atas,
diantaranya adalah :
Pelajaran Pertama :
Ayat di atas masih ditujukan kepada Bani Israel,
walaupun sebenarnya juga ditujukan kepada seluruh manusia, setelah mereka
diperintahkan berkali-kali untuk mengingat nikmat Allah yang diberikan kepada
nenek moyang mereka…maka kali ini Allah memerintahkan mereka untuk mengingat
kematian, mengingat suatu hari dimana tiada manfaat pertolongan seseorang
terhadap orang lain, tidak pula rekomendasi dan uang sogokan ataupun uang
tebusan.
Seakan-akan Allah ingin mengingatkan kepada Bani
Israel dan kepada seluruh manusia bahwa bagaimanapun tingginya kedudukan
manusia di dunia ini, maka pada hari kiamat kedudukan tersebut tidaklah ada
manfaatnya sedikitpun. Benar,…pada ayat sebelumnya Allah telah menjelaskan
kepada Bani Israel bahwa nenek moyang mereka adalah bangsa yang paling unggul
pada waktu itu, karena mereka beriman kepada Allah dan para Rosul-Nya, akan
tetapi kebesaran nenek moyang mereka tidaklah bermanfaat bagi anak keturunannya
pada hari kiamat. Maka jangan bangga dulu wahai Bani Israel terhadap kebesaran
nenek moyang kamu…selama kamu tidak bisa seperti mereka, yaitu berpegang teguh
kepada ajaran-ajaran Allah, maka kebanggan itu tidak ada manfaatnya. (lagi…)