Khutbah Jumat BANYAK MENGINGAT MATI
KHUTBAH
JUMAT
MATERI
BANYAK
MENGINGAT MATI
SUMBER :
WA Ust Turmuzi Al Batangi,
SPd.I, M.Pd
Di edit
untuk Khutbah Jumat oleh :
H.A. ROZAK
ABUHASAN, MBA
20191129 BANYAK MENGINGAT MATI
KHUTBAH PERTAMA
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَّهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ
وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَّإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِ يْكَ لَهُ
وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ
الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ
مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ
بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ
فَوْزًا عَظِيمًا. أَمَّا بَعْدُ
Jamaah sholat Jumat Rohimakumullah
Puji
syukur, kita panjatkan kehadirat Ilahi Robbi yang telah mencurahkan nikmat karunia-Nya
yang tiada terhingga dan tiada pernah putus sepanjang zaman kepada makhlukNya,
baik berupa kesehatan, rezeki, kesempatan sehingga saat ini kita dapat
menunaikan kewajiban shalat Jumat.
Shalawat dan salam semoga selalu Allah
curahkan pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw., beserta
keluarganya, para sahabat serta kita dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Kaum
Muslimin rahimakumullah..
Marilah
kita selalu meningkatkan taqwa kepada Allah Swt. dalam arti yang
sebenar-benarnya dan selurus-lurusnya. Menjalankan secara ikhlas seluruh
perintah Allah Swt., kemudian menjauhi segenap larangan-larangan Nya.
Marilah
kita lebur hati dan jasad kita kedalam lautan Taqwa yang luasnya tiada bertepi.
Marilah
kita isi setiap desah nafas kita dengan sentuhan-sentuhan Taqwa. Sebab, hanya
dengan Taqwa …
InsyaAllah
… kita akan memperoleh kebahagiaan hakiki di akherat yang abadi nanti dan
kebahagiaan hidup di dunia fana ini,; dan janganlah kita mati sebelum
benar-benar dalam keadaan muslim.
Ma`asyiral
muslimin rahimakumullah
Allah
Subhanahu Wata'ala berfirman:
كُلُّ
نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ
وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Setiap
yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan Kami menguji kalian dengan
kejelekan dan kebaikan sebagai satu fitnah (ujian), dan hanya kepada Kami lah
kalian akan dikembalikan.” (QS.Al-Anbiya': 35)
أَيْنَمَا تَكُونُوا
يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ
“Di
mana saja kalian berada, kematian pasti akan mendapati kalian, walaupun kalian
berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.”
(QS.An-Nisa':
78)
🔹 Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu berkata,
“Ad-Daqqaq
berkata:
·
Siapa yang banyak mengingat mati, ia
akan dimuliakan dengan tiga perkara :
1⃣ Bersegera untuk
bertaubat
2⃣ Hati merasa cukup
3⃣ Giat/semangat
dalam beribadah.
·
Sebaliknya, siapa yang melupakan
mati ia akan dihukum dengan tiga perkara :
1⃣ Menunda taubat
2⃣ Tidak ridha dengan
perasaan cukup
3⃣ Malas dalam beribadah.
·
Maka berpikirlah, wahai orang yang
tertipu, yang merasa tidak akan dijemput kematian, tidak akan merasa
sekaratnya, kepayahan, dan kepahitannya.
·
Cukuplah kematian sebagai pengetuk
hati, membuat mata menangis, memupus kelezatan dan menuntaskan angan-angan.
·
"Apakah engkau, wahai anak
Adam, mau memikirkan dan membayangkan datangnya hari kematianmu dan
perpindahanmu dari tempat hidupmu yang sekarang?” (At-Tadzkirah,
hal. 9)
Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam hadits yang disampaikan lewat
shahabatnya yang mulia Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu:
“Perbanyaklah
kalian mengingat pemutus kelezatan (yakni kematian).”
(HR.
At-Tirmidzi no. 2307, An-Nasa'i no. 1824, Ibnu Majah no. 4258. Asy-Syaikh
Al-Albani rahimahullahu berkata tentang hadits ini, “Hasan shahih.”)
🍂 Dalam hadits di atas ada beberapa faedah:
Disunnahkannya
setiap muslim yang sehat ataupun yang sedang sakit untuk mengingat mati dengan
hati dan lisannya, serta memperbanyak mengingatnya hingga seakan-akan kematian
di depan matanya.
Karena
dengannya (mengingat kematian) akan menghalangi dan menghentikan seseorang dari
berbuat maksiat serta dapat mendorong untuk beramal ketaatan.
🥀 Mengingat mati di kala dalam kesempitan
akan melapangkan hati seorang hamba. Sebaliknya, ketika dalam kesenangan hidup,
ia tidak akan lupa diri dan mabuk kepayang. Dengan begitu ia selalu dalam
keadaan bersiap untuk “pergi.”
(Bahjatun
Nazhirin, 1/634)
🍂 Ketika kematian telah datang, tak ada
seorangpun yang dapat mengelak dan menundanya.
ۖ
فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
“Maka
apabila telah tiba ajal mereka (waktu yang telah ditentukan), tidaklah mereka
dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak pula mereka dapat
mendahulukannya.”
(QS.An-Nahl:
61)
وَلَن يُؤَخِّرَ
اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Dan
Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila telah
datang ajal/waktunya.”
(QS.Al-Munafiqun:
11)
🍂 Maka persiapkanlah bekal dalam menghadapi
kematian.
Wallahu Ta'ala A'lam bish-Shawaab
Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ،
إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ
اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH
KEDUA
اَلْحَمْدُ
لله رَبّ الْعَالَمِيْنَ، وَأَشْهًدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلِيِّ الصَّالِحِيْنَ،
وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْبِيًاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، اَلّلهُمّ
صَلِّي عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمّد كَمَا صَلَيْتَ عَلَى آلِ
ِإْبرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمّدِ وَعَلَى آلِ مُحَمّدٍ كَمَا بَارَكْتَ
عَلى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فَِي الْعَالَمِيْنَ إِنّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، أَمّا
بَعْدُ:
Hadirin
rohimakumullah
Akhirnya marilah
kita berdoa memohon kepada Allah Swt. :
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي
هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي وَأَصْلِحْ
لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي وَاجْعَلْ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي
كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ
“Ya
Allah ya Tuhan kami, perbaikilah bagi kami agama kami sebagai benteng
urusan kami; perbaikilah bagi kami dunia kami yang menjadi tempat
kehidupan kami; perbaikilah bagi kami akhirat kami yang menjadi tempat kembali
kami! Jadikanlah ya Allah kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagi kami dalam
segala kebaikan dan jadikanlah kematian kami sebagai kebebasan kami dari segala
kejahatan!” ( HR Muslim, no : 4897 )
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَ لْأََحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.
رَبّنَا
لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ
عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا
وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا
وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ
الْكَافِرِيْنَ.
رَبَّنَا
هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَا تِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ
وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامَا
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.وَالْحَمْدُ ِِللهِ
رَبِّ الْعَالمَِيْنَ.
Penutup khotbah kedua
عِبَادَ
اللهِ. اِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَالإِحْسَنِ
وَإِيْتَا
ئِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ,
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
فَاذْكُرُواللهَ الْعَظِيْمَ
يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُاللهِ
أَكْبَر
Assalamu`alaikum Wr. Wb.
Sumber
: WA Ust. Turmuzi al Batangi, SPd.I, MPd
20191129
BANYAK MENGINGAT MATI