Kriteria Hamba Masuk Surga
KHUTBAH
PERTAMA
إِنّ
الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ
مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ
مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ
اَللّهُمَّ صَلِّى عَلىَ مُحَمَّد وَعَلَى آلِهِ وَصَحـْبِهِ اَجْمَعِيْنَ.
اَللّهُمَّ صَلِّى عَلىَ مُحَمَّد وَعَلَى آلِهِ وَصَحـْبِهِ اَجْمَعِيْنَ.
إِتَّقُوْا
اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُونَّ
إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا
النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ
مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ
الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
أَمَّا بَعْدُ؛
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Ilahi Robbi yang telah memberikan limpahan
kenikmatan yang tidak pernah berhenti dikucurkan-Nya kepada kita; kenikmatan
yang tidak mungkin bagi kita untuk menghitung-hitungnya;
Kita
bersyukur atas segala Karunia-Nya terutama nikmat Iman, Nikmat Islam, nikmat
Rezeki dan Kesehatan serta kesempatan beribadah sampai hari ini, termasuk saat
ini kita hadir di masjid ini untuk melaksanakan perintah Allah yaitu sholat Jumat; semoga Allah menerima
niat dan ibadah kita, amin ya Robbal alamin.
Sholawat
serta salam kita panjatkan, semoga Allah curahkan selalu kepada junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW., kepada keluarga dan sahabatnya serta kepada kita dan
pengikutnya yang setia hingga akhir zaman., Amin Ya Robbal Alamin.
Jamaah
sholat Jumat Rohimakumullah
Masuk Surga bukan hal yang datang
tiba-tiba tapi semua harus ada upaya meraihnya dengan sungguh-sungguh dan penuh
pengorbanan.
Seorang
ahli hikmah sekaligus tokoh sufi bernama Dzu An Nuun, suatu ketika beliau
ditanya oleh sahabatnya, dengan cara apa seorang hamba itu bisa masuk surga?
Beliau
menjawab, ada 5 (lima) kriteria yang harus dipenuhi oleh seseorang jika dia
ingin masuk surga.
·
Kriteria
Pertama, Istiqomah.
·
Kriteria
Kedua, Mujahadah.
·
Kriteria
Ketiga, Muraqabatullah.
·
Kriteria
Keempat, menunggu saat kematian dengan penuh harap dan cemas.
·
Kriteria
Kelima, Muhasabah.
Hadirin Jamaah Jumat
Rohimakumullah
1.
Kriteria
pertama : Istiqomah à
istiqomah seseorang dalam menempuh perjalanan hidupnya di jalan yang diridhoi
Allah.
2.
Kriteria
Kedua : Mujaahadah
Mujahadah
yakni upaya seseorang dengan sungguh-
sungguh
untuk senantiasa berada di jalan Allah, diantara-nya dia tidak senantiasa puas
karena sudah melakukan ibadah yang wajib. Tapi dia masih berupaya keras untuk bisa
melakukan ibadah-ibadah sunnah secara istiqomah. Disamping itu pula selalu
berupaya untuk bisa membuang jauh sifat-sifat yang tidak terpuji yang ada dalam
diri dengan jalan memperbanyak dzikrullah dalam arti luas.
Upaya amar makruf nahi munkar yang menjadi
kewajiban hidup, tetap harus bisa dijalankan.
3.
Kriteria
Ketiga : Muraqabatullah àMerasa
diri selalu berada dalam pengawasan Allah. ini akan membuat seseorang akan
selalu berusaha untuk berbuat atau melakukan sesuatu yang diridhai oleh
Allah. Demikian pula akan dapat menahan seseorang
untuk juga tidak melakukan perbuatan yang dimurkai oleh Allah, walaupun dia
jauh dari perhatian atau pengawasan orang lain.
الَّذِي
لَهُ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah
Maha menyaksikan segala sesuatu.
·
QS Al
Baqarah 2 : 29
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ
اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ
عَلِيمٌ
29. Dia-lah Allah, yang
menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan)
langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala
sesuatu.
·
QS Al
Baqarah 2 : 77
أَوَلَا يَعْلَمُونَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ
وَمَا يُعْلِنُونَ
77. Tidakkah mereka
mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka
nyatakan?
·
QS An
Nisaa` 4 : 108
يَسْتَخْفُونَ مِنَ النَّاسِ وَلَا يَسْتَخْفُونَ
مِنَ اللَّهِ وَهُوَ مَعَهُمْ إِذْ يُبَيِّتُونَ مَا لَا يَرْضَى
مِنَ الْقَوْلِ وَكَانَ اللَّهُ بِمَا
يَعْمَلُونَ مُحِيطًا
108. Mereka bersembunyi
dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta
mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redlai. dan adalah
Allah Maha meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan.
4.
Kriteria
Keempat : Menunggu saat kematian dengan penuh harap dan cemas.
Cemas karena takut, karena kematian adalah
merupakan bagian dari azab Allah.
Berharap, karena mudah-mudahan dengan kematian itu
justru merupakan awal dari kenikmatan yang akan diperoleh sebagaimana yang
telah dijanjikan-Nya.
Dalam sebuah kisah, pernah suatu saat di hadapan
Sayidina Ali diajukan sebuah pertanyaan
: Takutkah anda ketika menghadapi kematian?
Dengan cepat Sayidina Ali mengatakan : Tidak
! Saya mau takut ataupun tidak,
pasti akan tetap mati. Karena masalah kematian sudah menjadi ketentuan dari
Allah. Lebih lanjut kata Sayidina Ali, tidak ada yang perlu saya takuti dengan
kematian. Justru yang saya takutkan adalah bekal apa yang sudah saya siapkan
untuk menghadapi kematian.
Inilah pelajaran berharga
bagi kita, bagaimana kita dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya menghadapi
kematian dalam arti mempersiapkan bekal untuk hidup kekal diakhirat kelak.
5.
Kriteria
Kelima : Muhasabah. à
Muhasabah. yakni langkah selalu mau introspeksi atau mengevaluasi diri terhadap
apa yang kita perbuat.
·
QS Al
Hasyr 59 : 18-20
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ
بِمَا تَعْمَلُونَ
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ
أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
لَا يَسْتَوِي أَصْحَابُ النَّارِ وَأَصْحَابُ الْجَنَّةِ
أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمُ الْفَائِزُونَ
18. Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
19. Dan
janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah
menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. mereka Itulah orang-orang yang
fasik.
20. Tidaklah
sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah;
penghuni-penghuni jannah Itulah orang-orang yang beruntung.
·
QS Al
Munaafiquun 63 : 9
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا
تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ
يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ
هُمُ الْخَاسِرُونَ
9. Hai orang-orang beriman,
janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah.
barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi.
·
QS Al
Jaatsiyah 45 : 21
أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ اجْتَرَحُوا
السَّيِّئَاتِ أَنْ نَجْعَلَهُمْ كَالَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
سَوَاءً مَحْيَاهُمْ وَمَمَاتُهُمْ سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ
21. Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu
menyangka bahwa kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka?
amat buruklah apa yang mereka sangka itu.
·
QS Al Mu`min
40 : 58
وَمَا يَسْتَوِي الْأَعْمَى وَالْبَصِيرُ وَالَّذِينَ
ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَلَا الْمُسِيءُ قَلِيلًا مَا تَتَذَكَّرُونَ
58. Dan tidaklah sama orang yang buta
dengan orang yang melihat, dan tidaklah (pula sama) orang-orang yang beriman
serta mengerjakan amal saleh dengan orang-orang yang durhaka. sedikit sekali
kamu mengambil pelajaran.
·
QS Al
A`raaf 7 : 179
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ
وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ
بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ
بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
179.
Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan
dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
mereka Itulah orang-orang yang lalai.
أَقُوْلُ
قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ
وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْم
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ
لله رَبّ الْعَالَمِيْنَ، وَأَشْهًدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلِيِّ الصَّالِحِيْنَ،
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْبِيًاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، اَللَّهُمَّ
صَلِّي عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمّد. كَمَا صَلَيْتَ عَلَى آلِ
ِإْبرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمّدِ وَعَلَى آلِ مُحَمّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلى
آلِ إِبْرَاهِيْمَ فَِي الْعَالَمِيْنَ إِنّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، أَمّا بَعْدُ:
Hadirin Jamaah Masjid Al-Fajr Rohimakumullah
Semoga
Allah Swt menjaga kita dari tindakan zhalim, mengampuni segala
kekeliruan dan dosa-dosa kita, dan semoga senantiasa
melimpahkan cucuran Rahmat kasih sayang
Ya
Allah, hanya kepada-Mu, kami mengabdi. Hanya kepada-Mu, kami
menuju dan tunduk. Iyyaka na`budu, wa iyya ka nastha`iin.
Kami
mengharapkan rahmat dan kasih sayang-Mu. Kami takut adzab-Mu, karena itu ya
Allah Rahmatilah kami dengan Kasih Sayang-Mu.
Ya Allah kami
berlindung kepada MU dari kerasnya hati, anugerahkan kepada kami yang sejuk dan lembut. اَللَّهُمَّ
طَهِّرْ قُلُوْبَنَا مِنَ النِّفَاقِ وَأَعْمَالَنَا مِنَ الرِّيَاءِ
وَأَلْسِنَتَنَا مِنَ الْكَذِبِ وَأَعْيُنَنَا مِنَ الْخِيَانَةِ إِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الأَعْيُنِ
وَمَا تُخْفِي الصُّدُوْرُ
Ya
Allah, bersihkanlah hati kami dari kemunafikan, bersihkan amal
kami dari riya, bersihkan lisan kami dari
dusta, dan bersihkan mata kami dari khianat, sesungguhnya Engkau mengetahui
pengkhianatan mata dan apa yang disembunyikan dalam dada.
Allahumma Ya Allah
anugerahkan ketabahan, kesabaran kepada saudara-saudara kami yang saat ini lagi
sakit, yang saat ini lagi mendapat cobaan dari berbagai musibah, termasuk
saudara-saudara kami yang saat ini teraniayah/dizolimi di berbagai belahan
bumi.
Kami mohon kepada-Mu ya Allah agar kepada mereka semua Engkau berikan
kesehatan, rezeki, serta kemudahan keluar dari berbagai kesulitan.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا
Ya Allah, ampunilah kami dan ampuni
pula kedua orang tua kami dan sayangilah mereka seperti kasih sayang mereka
saat mendidik kami di waktu kecil.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا
وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
Ya
Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri sendiri, jika Engkau tidak mengampuni
dan merahmati kami pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإَِخْوَانِنَا
الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ
تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ
رَحِيْمٌ
Ya
Allah Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa saudara-saudara kami
yang telah mendahului kami dalam keimanan, dan janganlah Engkau jadikan di hati
kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman, ya Tuhan kami sesungguhnya
Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
رَبَّنَا
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya
Rabb, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan peliharalah
kami dari api neraka.
Ya Allah Ya Robbana, anugerahkan kepada kami
pemimpin-pemimpin yang amanah, pemimpin yang dapat membawa kami kepada
ketaqwaan menuju keselamatan dunia dan akherat.
رَبَّنَا
تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا
إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Ya
Rabb, terimalah dari kami (amal dan doa kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui, dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha
Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Amin Ya Robbal Alamin.
عِبَادَ اللهِ. اِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَالإِحْسَنِ وَإِيْتَا ئِ
ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ,
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.
فَاذْكُرُواللهَ
الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَر
Assalamualaikum
Wr. Wb.
Sumber
: Lembar Kajian Syakshiyyah Islamiyyah
edisi 13 tahun XV/1439/2017 11 November 2017
posting dan editing oleh :
H.A.
ROZAK ABUHASAN, MBA
20200704
Kriteria Hamba Masuk Surga
20171111 Kriteria Hamba Masuk Surga
http://arozakabuhasan.blogspot.co.id